Powered By Blogger

Kamis, 04 Maret 2010

Contoh Data yang Terkait Dengan Manajemen Ritel

KONSULTAN BISNIS RETAIL MODERN, MANAJEMEN RETAIL MODERN CONSULTANT, PELATIHAN MANAJEMEN RETAIL, BISNIS RETAIL CONSULTANT, KONSU


Bisnis ritel di Indonesia saat ini tumbuh sangat pesat seiring dengan bergesernya gaya hidup tradisional ke modern oleh karenanya peluang emas ini dimanfaatkan oleh peritel-peritel yang mempunyai modal besar dan dengan kemampuan managemen Retail modern baik Jaringan maupun sendirian ( stay lone )serta berkemampuan mencari modal asing seperti jaringan minimarket maupun Hipermarket asing yang sudah ada di Indonesia saat ini.

Lokasi Toko Modern harus mengacu Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota termasuk peraturan Zonasinya. Dalam hal ini pemerintah pusat menyerahkan kewenangan mengenai kewilayahan kepada pemerintah daerah. Kelemahan poin ini adalah sudah jamak bahwa aturan Tata Ruang Wilayah seringkali dilanggar karena berbagai macam kepentingan. Baik itu di Jakarta maupun di daerah. Ada baiknya di poin ini langsung diatur mengenai daerah-daerah mana yang terlarang dimasuki toko modern. Di peraturan ini memang ada poin mengenai jarak antara Hypermarket dengan toko tradisional. Tetapi sepertinya pemerintah tidak mengambil sikap yang tegas, berapa jauh seharusnya jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional. Disini hanya disebutkan bahwa pendirian toko modern wajib memperhatikan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang telah ada sebelumnya.

Batasan Luas lantai Penjualan Toko Modern
o Minimarket - <> 5.000 m2
o Department Store >400 m2
o Perkulakan >5.000 m2

Persaingan yang sangat kuat dan tarik menarik kepentingan antara Pebisnis dan Pemerintah Daerah serta Pembuat Peraturan dalam hal ini Pemerintah Pusat sangatlah Tercermin dalam Penerapan Peraturan Presiden N0.112 Tahun 2007, Permasalahan sekarang adalah bagaimana jika Sudah terlanjur ada dan terjadi misalnya letak Hipermarket dan pasar Tradisional berdekatan ?, Bagaimana mekanisme penerapan biaya yang dikenakan kepada pemasok adalah biaya yang berhubungan lansung dengan penjualan produk pemasok seperti regular discount, fixed rebate, conditional rebate, promotion discount, promotion budget, distribution cost, listing fee.

Managemen Retail Modern baik Stay Lone Maupun Jaringan hadir untuk membantu menjawab segala tantangan di era persaingan bebas saat ini. Dengan segala keunggulan yang ada aplikasi system ini akan membantu anda dalam mengambil keputusan. Kami akan membantu meminimal kan Resiko Bisnis Retail dengan Mengaplikasikan Managemen Retail Modern yang Kami Tawarkan kepada Pebisnis Retail maupun yang akan memulai Bisnis Retail.



Minggu, 21 Februari 2010

Manajemen Bisnis Ritel

Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. Teruatam jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Alhasil, rasio keberadaan ritel khusunya ritel modern apabila diabdingkan dengan total penduduk Indonesia masih menunjukkan kesenjangan yang cukup besar (satu ritel masih harus melayani 500.000 jiwa).

Keberadaan ritel-ritel tradisional memang masih cukup diperlukan dalam konteks melayani segmen ekonomi bawah. Namun kemajuan teknoligi dan tuntutan kebutuhan konsumen yang terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan orientasi bisnis dalam lingkup bisnis ritel.

Jika pada awalnya banyak bisnis ritel yang cukup dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa pendekatan manajemen modern dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pergeseran pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hany dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi (un met need) jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam.

Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menumbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas.

Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel (continous competitive advantage).

Untuk itu, dipandang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai Lembaga Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Widya Mandala urabaya Kajian Manajemen Ritel adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia bidang Manajemen Ritel yang berpengetahuan, berkemampuan dan berkeahlian melalui:

Pemberian pengetahuan tentang dasar-dasar penting secara praktek untuk memulai bisnis ritel modern skala kecil dan menengah

Pemberian kita-kiat untuk meminimumkan resiko gagal dalam memasuki bisnis ritel modern

Menambah peluang sukses memulai dan bertahan dalam bisnis ritel modern

Memberikan referensi penting untuk sukses dalam bisnis ritel modern

Menyusun strategi untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis ritel modern

Memberikan pedoman dalam pembuatan rencana kerja dalam bisnis ritel modern

Sasaran

Para pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan terjun dalam bisnis ritel sebagai:

Pemula dalam bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri

Tenaga yang akan bergabung dala operasional perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah

Pelaku bisnis ritel tardisional kecil dan menengah yang berkeinginan untuk mengembangkan diri

Tenaga yang akan bergabung dalam manajerial perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah pada tingkatan supervisor/penyelia

Para pengusaha ritel tradisional kecik dan menengah yang menjadi binaan suatu lembaga/institusi/org

Bidang Kompetensi

Pelatihan, penelitian dan konsultasi dalam bidang Manajemen Ritel, meliputi:

Perencanaan Bisnis Ritel (Retail Business Plan)

Audit Ritel Manajemen

1. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Pemasaran Ritel

2. Pengelolaan Barang Dagangan (Merchandise Management)

3. Pengelolaan Operasional Toko (Store Operation)

4. Kiat Sukses Mengeloal Ritel Modern Skala Menengah dan Kecil (memulai dan mampu bertahan dalam era kompetisi)

5. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional menuju Paradigma Ritel Modern

6. Analisis Perilaku Belanja Konsumen

7. Retail Mix (Bauran Ritel)

8. Pengelolaan Loss Prevention

9. Studi Kelayakan Bisnis Ritel

Selasa, 16 Februari 2010

Perusahaan Retail Sebagai Media Informasi Efisiensi Ketepatan, Kecepatan, dan Keamanan dalam Pencatatan Data Produk

Perusahaan Retail Sebagai Media Informasi Efisiensi Ketepatan, Kecepatan, dan Keamanan dalam Pencatatan Data Produk

Salah satu cara untuk menumbuhkan kekuatan persaingan perusahaan ialah dengan mengadopsi suatu teknologi informasi guna dapat memantapkan dan memastikan kecepatan informasi sampai pada level top manajemen. Informasi yang didapatkan harus cepat, tepat dan efisien sehingga mendukung kebijakan-kebijakan strategis yang diputuskan oleh top manajemen.

     Permasalahan yang timbul bagi perusahaan adalah bagaimana untuk mengurangi lead time pencarian produk/material di gudang barang jadi dengan menerapkan FIFO (first in first out) dan waktu entry data yang relatif cukup lamban karena dilakukan secara manual. Oleh karena kondisi yang demikian maka diperlukan suatu sistem pencarian material/produk di gudang barang jadi dengan sistem entry data yang cepat, tepat dan efisien. Kecepatan hasil pencarian material/produk dan entry data yang sudah terjamin keabsahannya akan diintegrasikan ke dalam sebuah sistem yang telah mempunyai integrasi semua unit proses bisnis.

     Menagapa RFID ? Alasannya, karena alat ini memiliki banyak keguanaan antara lain dalam bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelayakan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan ((identifikasi dan sejarah medis pasien). Selain itu saya mengambil tema mengenai RFID dikarenakan saat ini kegiatan usaha retail membutuhkan sesuatu yang cepat tepat dan efisen dalam menentukan jumlah setock barang dan pengawasan terhadap aset perusahaan berupa barang-barang yang di jual.

     Di dalam paper ini disebutkan manfaat-manfaat penggunaan rfid pada perusahaan retail serta kelebihan-kelebihan rfid di banding barcode. Contoh perusahaan yang menggunakan rfid yaitu perusahaan albertsons, Albertsons adalah perusahaan asal Amerika yang bergerak dalam bidang retail yang memiliki 2.300 toko di negara bagian amerika serikat. Hardware dan software pendukung rfid dan barcode. Legalitas penggunaan RFID nilai investasi dari RFID dan benefit atau keuntungan dari penggunaan RFID.


STRATEGI MANAJEMEN RITEL UNTUK PEMASARAN 


Industri Ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu & tempat yang tepat pula.

Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.


Dalam operasionalnya pelaku Ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk & jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara keseluruhan pengelola bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi – fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku ritel dapat memahami secara penuh tentang lingkup bisnis ritelnya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnisnya.


Strategi Ritel merupakan pernyataan yang menjelaskan hal - hal :


1. Sasaran Pasar ( Target Market ), yaitu segmen – segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktifitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh Ritel
2. Format yang direncanakan akan digunakan utnuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format Ritel adalah gabungan Ritel didasarkan pada sifat atau cirri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan dan program promosi, design took, dan lokasi khusus.
3. Dasar perencanaan ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang.


Dengan demikian tiap Strategi ritel akan meliputi :


- Pemilihan segmen target pasar & penentuan format ritel
- Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi


Konsep Ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif & efisien. Ritel Yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaing. Tugas Utama dalam mengembangkan Bisnis Ritel adalah menetapkan sasaran pasar, Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar.


Hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam bisnis ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing :


1. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika mmeiliki konsumen yang loyal brarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada ritel – ritel pesaing
2. Program Loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam bisnis ritel, program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan / Customer Relationship Marketing ( CRM ) .

Anggota – anggota program loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar, dari dari database dapat diketahui jenis – jenis barang apa yang dibelioleh konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku ritel dapat menyesuaikan berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan baik.

Beberapa pelaku ritel yang telah mengunakan program ini seperti : Alfa dengan AFC ( Alfa Family Club ), Carrefour dengan Kartu Belanja ( KB ) Carrefour, Maatahari dengan MMC (Matahari Club Card ), dan masih banyak contoh lainnya.


3. Lokasi


Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan took Konsumen, Ini juga keunggunlan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya Starbucks , mereka menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi, Carrefour, mereka selalu menentukan lokasi yang selalu strategis.

Pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan yaitu :
1. Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan ritel itu sendiri.
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis ritel dimasa yang akan dating, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari egi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa yang akan datan.
Penentuan lokasi dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun persaingan serta iklim politik . selain itu juga geografis sangat menentukan .
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
5. Sistem Distribusi & Informasi
Semua Ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen barang-barang dengan harga lebih baik dari pada pesaingnya atau memutuskan utnuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para pesaing denganmenawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.
6. Barang – barang yang Unik
Mengembangkan merek-merek berlabel ( juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh ritel dan hanya tersedia dari ritel tersebut.
7. Layanan Konsumen
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus merupakan asset strategis yang sangat berharga.


Sumber :
Email : yoyo@sienconsultant.com
Website: http://manajemen-strategi.com

Tanggal dan Waktu Download :

17/02/2010 Jam : 11 . 20 WIB